![]() |
Sumber Gambar: Wikipedia |
Mendaur ulang film lama tampaknya sedang
menjadi tren di tahun dua ribu tujuh belas ini. Saya hitung, sudah ada beberapa
film lama yang didaur ulang, menyesuaikan kondisi zaman, entah menggunakan
embel-embel reborn, part, atau tetap
menggunakan judul aslinya. Yang terbaru adalah Pengabdi Setan. Film horor lokal
yang sempat menghadirkan mimpi buruk di kehidupan masa kecil saya yang imut nan
menggemaskan.
Iya, waktu saya kecil, saya memang menasbihkan
Pengabdi Setan, dan juga Bayi Ajaib, sebagai film paling meresahkan. Mereka
berhasil membuat saya malas untuk keluar malam, bikin ogah sendirian di tempat
gelap, atau sekadar diam di tempat yang terlalu sunyi. Saya hanya tidak mau
tiba-tiba ada sesosok asing, dengan wajah menyeramkan, memegang pundak saya,
tatapannya kosong dan… seperti itu lah. Ya, sebrengsek itu efek dari Pengabdi
Setan dan juga Bayi Ajaib.
Dan ketika Pengabdi Setan versi terbaru tayang,
saya merasa perlu untuk menonton kembali versi aslinya. Untuk mengingat kembali
jalan cerita, plot, penokohan dan sebagainya. Agar kelak, ketika saya menonton
versi terbaru, saya mengetahui apa saja yang diubah, apa saja yang
diperbaharui, dan, ya sederhana. Seperti yang kaum pembanding biasa lakukan.
Jika waktu itu saya menonton melalui teve atau
kepingan DVD. Kali ini untuk menonton versi aslinya, saya menggunakan cara yang
manusiawi, namun tidak beradab: mencari tautan gratis di situs-situs penyedia
film bajakan.
Lalu kemudian saya merasa perlu untuk mengutuk
saya yang masih kecil, yang takut luar biasa kepada film Pengabdi Setan. Karena
setelah kemarin saya tonton ulang, boro-boro
takut. Saya malah ingin tertawa atas banyak hal.
Yang saya bicarakan tentu bukan hantu yang
terkesan imut, saya memaklumi teknologi di tahun tersebut. Untuk ukuran film di
zamannya, oke lah. Tapi ada beberapa
hal yang di luar nalar yang cukup menganggu terhadap proses dan jalannya
cerita. Banyak ke-tiba-tiba-an yang ambigu. Seperti misal di salah satu scene kejar mengejar, awalnya Tommy
(Fahrul Rozi), salah satu tokoh utama, memergoki pembantunya yang aneh. Cerita
tiba-tiba ada di kuburan, begitu saja. Tommy melihat ada beberapa ekor hantu
yang sedang ritual apa lah, yang silakan kalian tonton sendiri. Kemudian
mereka, beberapa ekor hantu itu terusik hanya karena satu teriakan kecil Tommy.
Yang teriak itu lari, sebentar, kemudian naik motor trail. MOTOR TRAIL DARI
MANA ITU!!! Yang saya tidak habis pikir, kalau itu motor memang dipakai untuk ngebuntutin si Hantu, kok mereka sampai
gak sadar, sih? Kalau para hantu itu bisa terusik dengan satu teriakan kecil, masa
sama knalpot motor trail mereka gak denger, itu kenceng loh.
Di adegan lain, ada hantu yang bersusah payah
membuka pintu namun dengan entengnya ia menembus meja. Sungguh pemanfaatan
skill yang payah. Sampai sekarang, setelah beberapa hari saya menonton Pengabdi
Setan yang lama, saya masih kepikiran. Itu endingnya
apaan, sih.
Banyak hal-hal lain yang aneh yang tidak bisa
saya sebutkan satu per satu. Logika dinomor duakan, yang penting gelap, ada guntur
dan halilintar serta suara seram yang menjadi ciri khas film horor Indonesia.
Cukup. Ah, sudahlah. Saya tidak ingin mengganggu terlalu banyak dengan
menceritakan semua isi film. Barangkali ada yang berkeinginan sama untuk menonton
Pengabdi Setan versi asli sebelum pergi ke bioskop untuk menonton daur
ulangnya.
Ada kurang-lebihnya
jika kamu memutuskan untuk menonton Pengabdi Setan yang lama. Kurangnya adalah,
kamu akan rugi waktu, sia-sia tanpa mendapatkan sedikitpun faedah. Lebihnya, jika
kamu memutuskan untuk menonton Pengabdi Setan yang lama kemudian langsung
menonton yang baru, di versi yang baru, kamu mungkin akan mendapatkan kepuasan
yang luar biasa. Karena, ya, mungkin, hasilnya lebih baik.
Dan saya, beberapa waktu ke depan mungkin akan
menulis lagi untuk Pengabdi Setan yang baru dan mungkin juga akan ada puja-puji
di tulisan yang nanti. Ya, paling tidak pujian untuk kemauan mendaur ulang film
yang apa lah.
aku belum nonton yg lama maupun yang baru, maklum penakut. hehe. lebih suka film thriller dibanding hantu2an. padahal sama aja ya 11-12 seremnya=)
ReplyDelete