![]() |
Sumber: Google |
Teringat ucapan Vision di sekuel ke-tiga Captain America: Civil War, “Delapan tahun yang lalu, sejak Mr. Stark mengumumkan bahwa dirinya adalah Iron Man, semakin banyak manusia super yang bermunculan.” Scene yang dimaksud Vision ada di akhir film Iron Man pertama. Di Thor Ragnarok, diketahui bahwa insiden ‘Sokovia’ terjadi dua tahun sebelum Ragnarok. Dan dari Sokovia ke Civil War itu ada jarak dua tahun juga. Berarti Thor Ragnarok ini berjarak dua belas tahun dari sejak pertama Marvel Cinematic Universe (MCU) dimulai.
Thor Ragnarok ini seakan mengonfirmasi alasan ketidakhadiran Sang Dewa Petir dan Hulk, sang ksatria terkuat Avenger, di drama Civil War. Ragnarok pun membuka ‘seluas-luas’nya batasan dari film-film Thor sebelumnya yang sebatas Asgard-Bumi. Di sini banyak material-material kosmik angkasa raya yang ditampilkan. Jauh lebih punya warna, baik dalam tampilan maupun cerita. Saking banyaknya setting kosmik di luar bumi, nggak heran feel nontonnya seperti nonton The Guardians of The Galaxy.
Kehadiran Hulk dalam trailernya yang begitu diekspose sempat memunculkan kekhawatiran bahwa Thor akan mengalami nasib serupa Captain America dalam Civil War. Captain America di Civil War menurutku nggak menjadi centre of story karena mesti berbagi dengan Iron Man dengan porsi yang besar. Tapi kekhawatiranku di Ragnarok tidak terjadi. Hulk memang hadir, tapi tetap dengan fungsinya yang hanya sebagai sidekick, walau begitu nggak menghilangkan karakternya sama sekali. Malah penonton akan semakin tahu bagaimana ‘mekanisme’ Bruce Banner dan Hulk berjalan. Dan penggemar Loki akan makin kesengsem sama karakter yang diperankan Tom Hidlestone ini.
Selain penuh warna, Ragnarok juga menjanjikan hiburan lewat humornya. Bahkan kadang menimbulkan gumam, “hetdeh, sempet-sempetnya sih ngelawak lagi tegang gini…” dan it works very well! Ini film masuk nominasi film komedi juga kayaknya masih pantes. Biar lebih afdol untuk memahami jokes-jokesnya, nggak ada salahnya nonton lagi semua film Avengers.
Actionnya juga menghibur banget, bikin gemes kayak cewek chubby rambut cepol berkacamata. Dan karena settingnya aja udah di luar bumi, jadi jangan protes menegenai penggunaan efek CGI yang mendominasi. Tenang, Hollywood yang bikin mah terjamin lah kealusan CGI-nya. Dan semuanya disempurnakan dengan villain ‘gila’.
Thor Ragnarok ini adalah film jembatan menuju Avengers Infinity War, jadi perhatikan tiap detail dialog atau adegannya, bisa jadi bakal ditemukan easter egg yang bikin nebak-nebak bakalan kayak gimana Avengers selanjutnya nanti.
Buruan gih nonton, keburu banyak spoiler seliweran. Kalo nontonnya di CGV, bawa duit lebih deh, aksesoris helm, dan Mjolnirnya Thor collectable banget loh. Sayang helmnya nggak SNI dan nggak full face, jadi aku nggak beli.
Udah pada paham kan kalo jangan meninggalkan studio film sampe titik credit title terakhir?
Selamat menikmati megahnya Asgard, dan tersesat di belantara kosmik penuh misteri. Thor Ragnarok, four and half stars!
Thor Ragnarok ini seakan mengonfirmasi alasan ketidakhadiran Sang Dewa Petir dan Hulk, sang ksatria terkuat Avenger, di drama Civil War. Ragnarok pun membuka ‘seluas-luas’nya batasan dari film-film Thor sebelumnya yang sebatas Asgard-Bumi. Di sini banyak material-material kosmik angkasa raya yang ditampilkan. Jauh lebih punya warna, baik dalam tampilan maupun cerita. Saking banyaknya setting kosmik di luar bumi, nggak heran feel nontonnya seperti nonton The Guardians of The Galaxy.
Kehadiran Hulk dalam trailernya yang begitu diekspose sempat memunculkan kekhawatiran bahwa Thor akan mengalami nasib serupa Captain America dalam Civil War. Captain America di Civil War menurutku nggak menjadi centre of story karena mesti berbagi dengan Iron Man dengan porsi yang besar. Tapi kekhawatiranku di Ragnarok tidak terjadi. Hulk memang hadir, tapi tetap dengan fungsinya yang hanya sebagai sidekick, walau begitu nggak menghilangkan karakternya sama sekali. Malah penonton akan semakin tahu bagaimana ‘mekanisme’ Bruce Banner dan Hulk berjalan. Dan penggemar Loki akan makin kesengsem sama karakter yang diperankan Tom Hidlestone ini.
Selain penuh warna, Ragnarok juga menjanjikan hiburan lewat humornya. Bahkan kadang menimbulkan gumam, “hetdeh, sempet-sempetnya sih ngelawak lagi tegang gini…” dan it works very well! Ini film masuk nominasi film komedi juga kayaknya masih pantes. Biar lebih afdol untuk memahami jokes-jokesnya, nggak ada salahnya nonton lagi semua film Avengers.
Actionnya juga menghibur banget, bikin gemes kayak cewek chubby rambut cepol berkacamata. Dan karena settingnya aja udah di luar bumi, jadi jangan protes menegenai penggunaan efek CGI yang mendominasi. Tenang, Hollywood yang bikin mah terjamin lah kealusan CGI-nya. Dan semuanya disempurnakan dengan villain ‘gila’.
Thor Ragnarok ini adalah film jembatan menuju Avengers Infinity War, jadi perhatikan tiap detail dialog atau adegannya, bisa jadi bakal ditemukan easter egg yang bikin nebak-nebak bakalan kayak gimana Avengers selanjutnya nanti.
Buruan gih nonton, keburu banyak spoiler seliweran. Kalo nontonnya di CGV, bawa duit lebih deh, aksesoris helm, dan Mjolnirnya Thor collectable banget loh. Sayang helmnya nggak SNI dan nggak full face, jadi aku nggak beli.
Udah pada paham kan kalo jangan meninggalkan studio film sampe titik credit title terakhir?
Selamat menikmati megahnya Asgard, dan tersesat di belantara kosmik penuh misteri. Thor Ragnarok, four and half stars!
Rencana sih baru mau nonton bsk om Yos.. dan yes, saya gak baca tulisannya sih karena dipastikan banyak spoiler.. tp komentar biar dapat backlink aja wkakakaa
ReplyDeleteTidak Mas Tomi, review yang kami tulis Insya Allah tanpa spoiler :-)
Deleteaq tadi meninggalkan studio meski kredit belum selesai, soalnya Mas suami bilang masih lama scene cuplikan nya. hedeh, bocoran dong =)
ReplyDelete