Ada kalanya diam membuat hidup kita lebih
tentram dari segala masalah yang terjadi di sekitar. Bahkan mantan Presiden
Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, pernah berujar bahwa diam itu emas. Sedangkan dalam ilmu makrifat
yang lebih tinggi, diam diartikan sebagai sumber kehidupan.
Kalimat itu pula yang coba divisualisakan
dalam film garapan John Krasinski
berjudul A Quiet Place. Dari judulnya saja, kita bisa menerka bagaimana
pentingnya diam dalam film ini. Judul ini tentu bukan semata-mata untuk mendulang penasaran
pecinta film, atau bermaksud clickbait, jika dikaitkan dengan fenomena media
daring belakangan ini.
![]() |
sumber: imdb.com |
Komunikasi satu sama lain di sini adalah sesama mereka saja. Ya, Lee dan keluargnya tinggal di kota mati yang sudah tidak menyisakan kehidupan. Mereka bisa bicara tentu saja, tapi ancaman yang datang mengharamkan mereka untuk mengeluarkan satu kata pun dari mulutnya.
Kendati film ini bergenre Thriller, kalian
jangan harap akan banyak terjadi kegaduhan selama 90 menit film diputar. Tapi jangan
pula beranggapan karena tanpa huru-hara dan suara film ini minim cerita. Justru karena
terdiamnya mereka yang membuat A Quiet Place ini lebih berwarna dengan
menghadirkan plot-plot yang tidak biasa dari film sejenis lainnya.
![]() |
sumber: imdb.com |
Tidak hanya bagaimana cara keluarga Abbott
ini bertahan hidup yang membuat saya terkesima, tapi juga bagaimana mereka
menganalisa, dan mancari cara untuk mengakhiri mimpi buruk dari serangan
monster yang bisa menerkam saat mendengar suara apa saja.
Harus saya katakan bahwa Krasinski sangat melihat detail di film ini.
Selain mereka yang diwajibkan untuk diam, segala isi di film ini juga
dipikirkan dengan matang. Seperti pasir, barang-barang yang ada di kediamannya,
hingga tiada alas kaki yang dipakai untuk membuat konsep cerita semakin
sempurna.
Saya juga meyakini bahwa proses pembuatan
film ini, atau setidaknya proses reading para pemainnya membutuhkan waktu yang
sangat lama. Tanpa mengeluarkan suara, mereka diharuskan berkomunikasi
menggunakan bahasa isyarat. Tentu saja butuh waktu yang tidak sebentar untuk
mempelajari itu. Ya, selain suasana yang hening, lima orang dalam satu keluarga
ini tidak bersuara. Sekadar
informasi, dari kelimanya, hanya Millicent Simmonds yang merupakan aktris tuna
rungu. Jadi, bisa kita bayangkan bagaimana dia mengajarkan keempat orang
lainnya.
![]() |
sumber: imdb.com |
Suasana hening yang disajikan sedari menit pertama juga membuat seisi bioskop mencekam. Tidak ada suara, bahkan ringtone handphone pun enggan menampakkan bunyinya
Dari segala diam yang disajikan dalam film
ini, terselip beberapa keharuan yang saya yakini tidak akan lebih menyedihkan jika
ditunjukkan dengan suara. Meski Thriller, tiga kali saya dibuat berkaca-kaca dari tiga plot berbeda, dan dari
tiga pemeran berbeda pula. Komposisi drama yang diciptakan Krasinski di sini juga sangat
seimbang dengan ketegangannya.
Memiliki konsep yang
jarang dipikirkan sineas kebanyakan, A Quiet Place sangat sukses
memberikan sesuatu yang berbeda untuk kita nikmati dengan cara yang lebih
paripurna. Sekali lagi, ketegangan yang dicampur dengan drama berhasil membuat
cerita lebih berwarna tanpa meninggalkan kesan bahwa film ini keluar dari genre thriller itu sendiri.
Komposisi drama yang sederhana ini sudah cukup menambah pilu cerita keluarga Abbott dalam upaya mereka agar tetap hidup dan luput dari predator mengerikan. Bisa dibilang, selain sunyi dan diam sepanjang film, A Quiet Place juga terbantu dengan drama yang disajikan. Namun, satu hal yang membuat film ini sedikit cacat adalah endingnya yang bisa
dibilang kepalang tanggung. Ketika semua akan berakhir klimaks, tiba-tiba bayangan hitam datang dan........The End.
Selebihnya, tidak ada alasan bagi kalian untuk tidak
menonton film yang lokasi syutingnya di ladang jagung sungguhan ini.
0 komentar