Jurassic World: The Fallen Kingdom (Demi kenyamanan membaca, meminimalisir typo, dan menyingkat durasi baca, walaupun nantinya tidak ramah SEO engine, dalam artikel ini akan disingkat menjadi JW2) akhirnya rilis dan menjadi film besar ke-2 Chris Pratt di tahun ini setelah Infinity War.
Seperti pendahulunya di Jurassic Park (JP), sekuel ke-2 dari Jurassic World ini memakai patron yang sama secara garis cerita. Hal yang paling kentara bisa dilihat dari sama-sama pindah setting. Di JP2, The Lost World, cerita menjadi lebih luas. Bukan lagi, dan melulu soal taman dinosaurus. Pun begitu dengan JW2. Secara cerita, ruang lingkup, dan setting berubah secara signifikan.
Seperti pendahulunya di Jurassic Park (JP), sekuel ke-2 dari Jurassic World ini memakai patron yang sama secara garis cerita. Hal yang paling kentara bisa dilihat dari sama-sama pindah setting. Di JP2, The Lost World, cerita menjadi lebih luas. Bukan lagi, dan melulu soal taman dinosaurus. Pun begitu dengan JW2. Secara cerita, ruang lingkup, dan setting berubah secara signifikan.
![]() |
Sumber: Google |
Nah, setting bisa jadi poin paling kuat di JW2 ini. Pemilihan setting sebagai latar cerita di tengah film, konflik puncak, hingga akhir sungguh mengejutkan kalau menengok bahwa film sebelumnya baik JP, maupun JW, adalah film dengan banyak adegan adventure. Dengan setting yang sudutnya ‘terbatas’, JW2 masih mampu menghadirkan ketegangan ala-ala film bertema predator/beasts. Sound effect yang bikin jantung kayak abis bayar bill makan traktiran gaji pertama masih jadi andalan. Dan menyebalkannya, masih saja berhasil.
Isu yang dibawa JW2 ini juga bagus. Tentang binatang. Premis, “Membiarkan mereka punah, atau menyelamatkan mereka dan kita yang punah”, sungguh mind blowing. Ada beberapa scene dan gimmick yang mungkin akan membuat para pecinta binatang akan patah hati sejadi-jadinya jika menonton film ini.
Perbedaan dari film pertamanya yang paling terasa adalah, di JW2 dinosaurusnya jauh lebih dilibatkan sehingga keterikatan emosional antara karakter manusia dan dinosurusnya begitu terasa. Kita seperti dibuat mengerti mengapa, dinosuarus menjadi ‘buas’. Film yang cocok untuk kampanye anti eksploitasi hewan. Menurut penulis, ini sebuah sekuel yang keren. Tidak salah menunggu-nunggu film ini sejak dari trailernya keluar.
Cast JW2 masih mengandalkan dari film pertamanya. Chris Pratt sebagai Owen tetap memiliki karakter jagoan, namun bad boy. Tipe-tipe yang suka mendistrak perhatian cewek-cewek bosenan berpacar baik-baik. Lalu ada Bryce Dallas Howard si Tante Claire, pemanis di film ini. Saking manisnya dia, kayaknya ngejokes apa saja jadi lucu. Susah ya sudah cantik, mah, mau ngapain aja penonton girang. Tiap film rasanya butuh ‘badut’ supaya film tidak tegang-tegang amat, di sini ada Justice Smith. Akting penakut yang lebay, kikuk, dan berisik, cukup oke diperankan oleh aktor berambut kribo itu.
Walaupun ini sekuel ke-dua, rasanya penonton tidak akan kehilangan esensi cerita walaupun tidak menonton film yang pertama. Tapi ada juga tokoh-tokoh yang terkait bahkan dari film Jurassic Park. Jadi kalau mau nonton dari awal, jangan tanggung-tanggung, langsung saja nonton dari JP paling pertama. Nanti bakal kelihatan sekali bagaimana franchise Jurassic ini berkembang.
Menonton lah. Ajak anak, tidak masalah asal tetap didampingi. Dan satu lagi, walaupun di film ini ada Chris Pratt, kita tidak harus menonton Guardian of The Galaxy dulu. Oke sip.
Isu yang dibawa JW2 ini juga bagus. Tentang binatang. Premis, “Membiarkan mereka punah, atau menyelamatkan mereka dan kita yang punah”, sungguh mind blowing. Ada beberapa scene dan gimmick yang mungkin akan membuat para pecinta binatang akan patah hati sejadi-jadinya jika menonton film ini.
Perbedaan dari film pertamanya yang paling terasa adalah, di JW2 dinosaurusnya jauh lebih dilibatkan sehingga keterikatan emosional antara karakter manusia dan dinosurusnya begitu terasa. Kita seperti dibuat mengerti mengapa, dinosuarus menjadi ‘buas’. Film yang cocok untuk kampanye anti eksploitasi hewan. Menurut penulis, ini sebuah sekuel yang keren. Tidak salah menunggu-nunggu film ini sejak dari trailernya keluar.
Cast JW2 masih mengandalkan dari film pertamanya. Chris Pratt sebagai Owen tetap memiliki karakter jagoan, namun bad boy. Tipe-tipe yang suka mendistrak perhatian cewek-cewek bosenan berpacar baik-baik. Lalu ada Bryce Dallas Howard si Tante Claire, pemanis di film ini. Saking manisnya dia, kayaknya ngejokes apa saja jadi lucu. Susah ya sudah cantik, mah, mau ngapain aja penonton girang. Tiap film rasanya butuh ‘badut’ supaya film tidak tegang-tegang amat, di sini ada Justice Smith. Akting penakut yang lebay, kikuk, dan berisik, cukup oke diperankan oleh aktor berambut kribo itu.
Walaupun ini sekuel ke-dua, rasanya penonton tidak akan kehilangan esensi cerita walaupun tidak menonton film yang pertama. Tapi ada juga tokoh-tokoh yang terkait bahkan dari film Jurassic Park. Jadi kalau mau nonton dari awal, jangan tanggung-tanggung, langsung saja nonton dari JP paling pertama. Nanti bakal kelihatan sekali bagaimana franchise Jurassic ini berkembang.
Menonton lah. Ajak anak, tidak masalah asal tetap didampingi. Dan satu lagi, walaupun di film ini ada Chris Pratt, kita tidak harus menonton Guardian of The Galaxy dulu. Oke sip.
![]() |
Sumber: Google |
Nggak nonton film pertama. Jadi rada males nonton. Tapi entah kenapa gue sering baca review dari orang-orang yang nonton. 😂
ReplyDeletePunch line di akhir artikel bole la. 😌